SELAMAT DATANG DI SALAK GULA PASIR PAK MANGKU, alamat di Anggasari, Desa Munduktemu, Pupuan, Tabanan, Bali Telp 081916291987

Jumat, 31 Agustus 2012

Salak Gula Pasir

Salak Gula Pasir

Salak ini termasuk salah satu kultivar salak bali. Rasa buahnya sangat manis sehingga diibaratkan dengan rasa gula pasir. Ukuran buahnya tergolong kecil. Setiap satu kilogramnya kira-kira berisi 18 buah. Buahnya berbentuk bulat telur terbalik mengarah ke bentuk lonjong. Kulit bijinya bersisik kecil dan berwarna cokelat kehitaman. Daging buahnya berwarna putih, cukup tebal, kandungan airnya sedikit; dan rasanya sangat manis. Istimewanya, sejak masih muda salak ini sudah terasa manis. Seperti jenis salak bali pada umumnya, aroma salak ini tidak wangi meskipun buah sudah matang. Bijinya kecil-kecil, biasanya berjumlah 1-2 per buah.

 Manfaat

 Buah salak dapat dimakan segar atau dibuat manisan dan asinan. Batangnya tidak dapat digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Namun, tanaman salak baik untuk batas kebun sekaligus sebagai pengaman kebun.

 Syarat Tumbuh

 Salak tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Tipe tanah podsolik dan regosol atau latosol disenangi oleh tanaman salak. Lingkungan yang dikehendaki mempunyai pH 5-7, curah hujan 1500--3000 mm per tahun dengan musim kering antara 4-6 bulan. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, tanaman mulai berbuah pada umur tiga tahun. Tanaman salak muda lebih senang hidup di tempat teduh atau di bawah naungan .

Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman salak yang penting adalah menjaga kebersihan kebun dan membuang tunas anakan yang muncul. Pelepah daun dipangkas dengan gergaji atau sabit tajam. Dengan cara ini, sinar matahari dapat masuk ke kebun salak dan pengambilan buah pun mudah dilakukan. Biasanya, bakal buah sebesar kelereng tumbuh rapat sekali pada tiap tandan. Bakal buah perlu dibuang (penjarangan) agar buah salak tumbuh besar dan merata. Hama dan Penyakit Hama yang timbul pada tanaman salak adalah kutu wol (putih) . yang bersembunyi di sela-sela buah. Selain itu, kumbang (uret)sebagai penggerek tunas. Tupai dan tikus juga menjadi hama yang menjengkelkan.

Panen dan Pasca

Panen Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur enam bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ini ditandai oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing) terasa lunak bila ditekan. Pemanenan buah dengan cara memotong tangkai tandannya. Hasil tanaman salak di Bali dapat mencapai 20 ton/hektar .kendala yang dihadapi pada saat musim kemarau seperti saat ini jumlah buah salak menjadi menurun dan kekurangan air.. sehingga untuk pembuatan bibit salak menjadi terhambat. karena sumber air juga sudah semakin sedikit karena kemarau yang terlalu lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar